Ketua AM2WB Sesalkan Pernyataan Ketua Adat Sara yang Terkesan Asbun

TEROPONGSULTRA - Ketua Asosiasi Mahasiswa Masyarakat Wawonii Bersatu (AM2WB) sangat menyesalkan statemen ketua Adat sara Wawonii di salah satu media online yang menyebut PT Gema Kreasi Perdana belum beraktivitas akibat salah pimpinan
Menurut Sulvan, sikap asal bicara Abdul salam yang menyebut PT Gema Kreasi Perdana (GKP) belum jalan atau beraktivitas karena salah pimpinannya justru sangat keliru
"Kami sangat mengenal sosok pak bambang. beliau orang yang perduli, perhatian, ramah serta komunikatif dengan karyawan jadi sangat keliru jika beliau di katakan salah dalam memimpin, " ujar dia
Pak Bambang kata Sulvan, telah berupaya keras agar jalan Hauling bisa di gunakan namun masih saja terkendala dengan beberapa pemilik lahan yang belum sepaham sehingga belum mau untuk di bebaskan lahannya
Sulvan. S.Pd juga menuturkan dirinya sangat mengenal sosok pak bambang dan juga pak Hendra mereka berdua tidak mengenal waktu dalam bekerja ditambah lagi kearifan keduanya dalam memimpin sehingga sangat dekat dengan warga Roko roko
Lebih lanjut dia mengatakan Pernyataan ketua adat harusnya membuat suasana sejuk dan damai.tapi ini malah terkesan memprovokasi warga dan sarat dengan kepentingan dan titipan dari pihak pihak tertentu yang ingin memimpin GKP tapi dibarengi rasa iri hati yang tinggi
" Kami justru tidak mengenal Ketua Adat Sara Wawonii karena dia tidak tinggal di Wawonii," tukas dia
Sejatinya, sebagai tokoh adat, harusnya dalam menyikapi persoalan dengan tutur kata yang arif yang harusnya mengajak damai rakyatnya merangkul investasi, tapi dibalik pernyataannya, terkesan sarat akan kepentingan, " tandas Sulvan
Sulvan. S.Pd juga mengomentari, soal penangkapan 3 warga wawonii. menurutnya Polda harus di berikan Apresisasi terkait keberhasilan mereka menangkap pelaku penyanderaan karyawan GKP sebab kasus ini sudah lama dari tahun 2019 ini merupakan tindak pidana murni. Namun dirinya juga berharap agar Polda Sultra Segera menangkap para pelaku penyanderaan lainnya yang sekarang ini masi bebas berkeliaran.
Laporan : TIM/RED