× BerandaDaerahNasionalPolitikHukum kriminalInvestigasiSosial & Bisnis

Tebing Bendungan Ameroro Longsor Warga Duga di Kerjakan Terburu buru

Erick Tajudin warga desa Ameroro Erick Tajudin warga desa Ameroro

KENDARI,(TEROPONGSULTRA) Poemik atas longsor nya tebing bendungan Ameroro kabupaten Konawe Sultra terus saja menuai kritikan 

Tak tanggung tanggung kali ini, kritikan itu datang dari warga Ameroro yang merasa Pekerjaan Proyek strategis nasional itu dikerjakan secara terburu buru

Erick Tajuddin, ST salah seorang warga masyarakat Desa Ameroro sangat menyayangkan terjadinya longsor di bendungan ameroro yang menyebabkan kegaduhan ditengah Masyarakat

Kata Erick, Progres pembangunan Bendungan Ameroro yang menelan anggaran hingga 1,5 Triliun di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai tersebut yang dimulai pengerjaannya sejak awal 2021, dan sudah mecapai Progres Akhir Pekerjaan mengalami longsor

"Saya menduga Pekerjaan Shoetreet dan soilnailing tidak dilakukan secara baik terbukti dengan beradarnya Video Longsoran Tanah Pada Bangunan Pendukung Mendem yaitu Spilway sebagai bagunan Pengendali Aliran Pelimpahan Pada pekerjaan Paket 2 Yang Dikerjakan Oleh PT.Hutama Karya”ujarnya

Dalam metode Pelaksanaan Pekerjaan kata Erick, porpeling tentunya harus memperhatikan hasil pengujian Tekstur lapisan tanah, apakah Ini dilakukan oleh Konsultan Pengawas atau tidak.

“Dari hasil pengamatan, Kami menduga dilapangan tidak dilakukan karena ini masih lapisan tengah belum masuk pada lapisan induk bebatuan, terbukti banyaknya Krek pada Lapisan Shootreet seakan-akan pekerjaan di Lakukan secara terburu-buru mengingat Kontrak Paket 2 akan berakhir tahun ini," katanya Jumat 15 September 

Erick ini juga menyayangkan pernyataan dari Kontraktor Pelaksana PT.Hutama Karya yang Mengatakan bahwa sudah Melakukan pekerjaan berdasarkan Arahan dari Konsultan Pengawas

"Menurut kacamata saya sesuai disiplin Keilmuan saya sebagai Alumni Teknik Sipil Universitas Lakidende, ada beberapa bagian pekerjaan Terjadi Krek Pada lapisan Beton Shootreet ini tentunya sangat Menghawtirkan jika pekerjaan ini dikerjakan secara asal- asalan karena Pembangunan Bendungan Adalah Proyek Strategi Nasional (PSN) yang menelan Anggaran Kurang lebih 1.5 Triliun," tandasnya

Sehingga pengurus DPD Lipan ini, meminta dengan tegas agar aparat penegak hukum maupun pihak BWS IV untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap Konsultan Pengawas PT.Indra Karya serta Mendatangkah Ahli Geologi dan Ahli Struktur yang Kredibel yang dapat di percaya

" Saya berharap APH segera melakukan pemeriksaan terhadap insiden longsor nya tebing di bendungan Ameroro,"pungkas dia

 

 

Laporan : TIM

loading...