Sempat Dituding Lakukan Pungli, Begini Penjelasan Kepsek SMP Negeri 10 Kendari

KENDARI, TeropongSultra.id- Pasca dituding melakukan praktek Pungutan Liar (Liar) yang dialamatkan kepada Kepsek Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 10 Kendari,sebagai mana yang telah dilaporkan oleh orang tua siswa ke Ombudsman RI Sulawesi Tenggara (Sultra).
Saat ditemui diruangannya, Sabtu 27 Januari, Ruslan L selaku Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 10 Kendari membantah tuduhan tersebut, Menurutnya pungli yang dikatakan oleh oknum orang tua siswa tersebut berkaitan dengan ditunjuknya SMP 10 sebagai penyelenggara Ujian Berbasis Komputer (UNBK), dalam persiapannya sebagai penyelenggara UNBK, pihak SMP 10 telah menerima bantuan pengadaan komputer sejumlah 22 unit. Namun bantuan tersebut belum cukup untuk menampung 226 siswa peserta UNBK.
"Bahwa laporan orang tua siswa seperti yang tertulis di media tersebut adalah tidak benar, ini bisa jadi orang tua siswa yang memberikan informasi kepada Ombudsman itu dia tidak hadir pada rapat komittee dan mendapatkan informasi yang tidak jelas pasa orang yang hadir," Jelas Ruslan,
Dikatakannya juga, pembiayaan yang melibatkan orang tua siswa sejumlah Rp 200 ribu untuk pengadaan kelengkapan komputer dan jaringan internet tersebut telah disepakati dalam rapat Komittee, yang diikuti oleh orang tua siswa di aula SMP 10 Kendari pada 22 Januari 2018 kemarin. Dimana dalam rapat tersebut, pihak sekolah tidak mematok nominal dan tidak memberikan batas waktu pembayaran kepada orang tua siswa.
"Tidak ada batas waktu pembayaran, kita juga tidak menyebutkan nominal yang harus dibayar orang tua siswa, yang disebut Rp 200 ribu per siswa itu sebenarnya adalah angka yang dibulatkan, dari kesepakatan 177 ribu dibulatkan menjadi Rp 200 ribu dan itu sudah kesepakatan orang tua siswa pada rapat komittee, dan ketika ada orang tua siswa yang tidak mampu membayar, kita tidak memaksa, yang penting dia melapor dulu sama kita, yang penting niatnya kita supaya semua siswa bisa ujian," beber Ruslan.
Selain itu, dalam rapat tersebut pihak sekolah menyampaikan kepada orang tua siswa terkait minimnya alat pendukung SMP 10 sebagai penyelenggara UNBK, antara laIn kurangnya Server, Switch kemudian kabel LAN.
"Jadi yang kita butuhkan sekarang adalah alat pendukungnya itu dan kita sudah rinci semuanya bahwa jumlahnya sekian, switchnya harganya sekian, kabel LANnya sekian, dan semuanya itu harganya kisaran 40 juta, kemudian saya sampaikan kepada ketua komittee bahwa kita membutuhkan alat-alat ini dan dananya yang kita butuhkan adalah sekian, kemudian kita rapat dan saya sampaikan kepada orang tua siswa sesuai dengan hasil rincian, setelah itu orang tua siswa sendirilah yang menentukan berapa jumlah sumbangan yang akan diberikan," paparnya
Untuk diketahui, saat ini pihak SMP 10 telah memiliki kurang lebih 30 Komputer siap pakai, namun jumlah tersebut belum cukup menampung 226 peserta UNBK. Kemudian dari hasil rapat Komittee, dana yang telah dikumpulkan 49 orang tua siswa kepada pihak sekolah senilai Rp 8.100.100-.
Laporan : Emil
Editor : Andi Fahrul