Kualitas Stok Beras Bulog disoal, Kadivre Sultra: "Besi Saja Bisa Jadi Karatan, Apalagi Bahan Pangan"

Kendari, TeropongSultra.id-Belum lama ini Ombudsman RI Sultra mengklaim bahwa stok beras yang disalurkan oleh Bulog Sultra cenderung berkualitas rendah. Beras dinilai berkualitas rendah karena bentuk biji yang sudah tidak utuh.
“Sesuai dgn hasil pantauan ORI Sultra, pedagang mengeluhkan adanya kenaikan harga beras antara 800-1500 rupiah/kg untuk semua jenis beras. Padahal menurut pedagang, suplai beras masih normal. Masyarakat jg mengeluhkan rendahx kualitas beras bulog, bijinya tdk utuh,” ungkap Rustan, beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perwakilan Bulog Divisi Regional Sultra, Amijaya Kamaludin mengakui bahwa beras pasca produksi cenderung mengalami penurunan kualitas. Hal tersebut menurutnya lumrah terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah pengaruh hama, dan beberapa faktor alam lainnya.
"Jadi bahan pangan apapun itu, kalau pasca produksi hingga disalurkan ke gudang stok, itu pasti mengalami penurunan. Yang Bulog lakukan disini adalah mengurangi jangka waktu atau masa simpan dan potensi kerusakan bahan pangan pasca panen, karena itu kita komitmen agar penyalurannya berkesinambungan, dan sesegera mungkin," ungkap Amijaya kepada Media ini, saat ditemui disela-sela agenda Bansos, di Kendari, Rabu (17/1/2018).
Amijaya juga tidak menampik bahwa fenomena lonjakan harga kerap terjadi. Namun dirinya kembali menegaskan bahwa penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) telah ditentukan berdasarkan Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017, sampai batas nominal sebesar 9.450 ribu rupiah. Stabilisasi harga juga menurutnya saat ini tengah diupayakan diseluruh wilayah otoritas Bulog.
"Contohnya beras medium yang disalurkan Bulog, itu ditetapkan 9.350 ribu rupiah, masih ada selisih 100 rupiah dibawah HET. Lonjakan harga biasanya terjadi saat stok rendah, dan sebaliknya. Untuk mengatasi itu, Bansos rastra ini menjadi salah satu solusi. Agar penyalurannya merata, sehingga berefek pada stabilisasi harga," urainya.
Selama Januari Bulog Sultra menargetkan penyaluran 2000 ton beras untuk wilayah Sultra selama 15 hari ke depan. Hingga kini, sudah ada 400 ton beras kualitas mediu yang di distribusikan ke pasaran.
Laporan: Dika
Editor: Markonah