× BerandaDaerahNasionalPolitikHukum kriminalInvestigasiSosial & Bisnis

Ormas Adat, Komitmen Jaga PT Vale di Tanah Mekongga

Ketgam, Sosialisasi SIO dan Ketenagakerjaan yang diadakan PTVI dan Kementerian Tenaga Kerja Ketgam, Sosialisasi SIO dan Ketenagakerjaan yang diadakan PTVI dan Kementerian Tenaga Kerja

KOLAKA,(TEROPONGSULTRA) Organisasi masyarakat adat Tolaki Mekongga, akan terus mensuport keberadaan segala investasi di Kabupaten Kolaka. Selama investasi itu tidak merugikan masyarakat, daerah, bangsa dan negara.

"Investasi yang masuk di Kabupaten Kolaka ini, harus di suport. apalagi investasi industri dari sektor pertambangan yang pastinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat harus dijaga oleh semua elemen daerah tanah mekongga," kata Ketua Umum, Tamalaki Wuta Kalosara, Mansiral Usman SH.

Menurut manrisal, salah satu investasi sektor pertambangan yang akan membawa kesejahteraan bagi daerah Kolaka yakni PT Vale Indonesia Tbk (PTVI), yang saat ini mayoritas sahamnya telah dimiliki negara sebesar 34 persen.

"PTVI telah akusisi mayoritas sahamnya melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mining Industry Indonesia (MIND ID) dengan saham 34 persen. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan suport atau dukungan penuh untuk PTVI dalam percepatan pembangunan pabriknya," ujarnya.

Untuk itu lanjut dia, Ormas adat yang ada di tanah mekongga telah berkomitmen akan bersatu dan bersama menjaga PTVI, selama itu untuk kepentingan daerah, bangsa dan negara.

"Komitmen untuk mensupord PTVI merupakan panggilan hati nurani tidak ada panggilan untuk membekap dan sebagai putra-putri asli tolaki Mekongga, kami punya beban moral untuk menjaga daerah ini," jelas Mansiral.

Mansiral mengungkapkan perpanjangan kontrak karya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTVI sudah final. Apalagi dalam IUPK, PTVI wajib menyelesaikan pembangunan fasilitas pengolahan dan atau pemurnian baru selama 10 Tahun perpanjangan kontrak karyanya.

"Kita masyarakat kolaka telah menunggu selama 54 Tahun agar PTVI ini membangun pabrik dengan mayoritas saham milik negara. Masa hanya kepentingan segelintir orang akan menghalangi investasi di kolaka ini, kan tidak masuk akal juga, anda siapa di kolaka ini," tegas Mansiral.

Mansiral mengharapkan agar semua elemen di tanah mekongga untuk bersama dan bersatu menjaga iklim investasi yang aman, nyaman serta damai. Memberikan kesempatan para investor menunjukkan komitmennya.

"PTVI ini bukan hanya masa depan untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat kolaka, masa depan ekonomi bangsa dan negara. Namun dari sisi pengelolaan lingkungannya PTVI yang terbaik dari perusahan yang ada di Indonesia ini menjadi harapan generasi mendatang untuk melihat hutan di tanah mekongga, dimasa yang akan depan," tuturnya.

Setiap anak bangsa punya hak yang sama dalam segala hal dalam berbangsa dan bernegara dan itu pasti dilindungi konstitusi. Tugas dan tanggungjawab semua elemen masyarakat di tanah mekongga untuk mengawal dan memastikan bahwa semua Investasi tidak merugikan masyarakat, daerah, bangsa dan negara.

"Kalau semua investasi tujuannya baik dan tepat untuk kemaslahatan semua orang, maka wajip hukumnya setiap kita memastikan itu berjalan dengan baik sesuai aturan perundangan-undangan," imbuh Mansiral.

Program hilirisasi yang terus digaungkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, sangat visioner. Pastinya hilirisasi ini masa depan bangsa dan negara dan investasi di tanah mekongga melalui Proyek Startegis Nasional (PSN) ini, Aliansi Ormas Adat Tolaki Mekongga Tamalaki maupun LSM Forsda Sultra berkomitmen bersama untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk semua investor. 

"Kalau ada perusahaan yang merugikan masyarakat, merugikan daerah dan negara. Tidak memberikan kontribusi bagi masyarakat adat atau masyarakat lokal maka kita juga komitmen akan mengusir perusahaan tersebut dari tanah mekongga ini, siapapun perusahaan dan sebesar apapun perusahaan itu," tutup Mansiral.

loading...