KENDARI - Lingkar Kajian Kehutanan (LINK) Sulawesi Tenggara rencananya akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Mapolda Sultra serta Dinas Kehutanan 

Aksi unjuk rasa yang rencananya akan di gelar ini merupakan buntut belum adanya kepastian hukum dari pelanggaran yang diduga dilakukan oleh CV Tanggobu Jaya 

"CV. Tanggobu Jaya banyak melakukan pelanggaran namun anehnya, Polda serta Dinas Kehutanan Sultra terkesan "takut" kepada pihak perusahaan, " jelas Andriansyah Kamis 1/4/21

Kata dia pihaknya dalam hal ini Lingkar Kajian Kehutanan akan terus mempressure hingga ada yang dipidanakan sebab ini berbicara soal kerugian lingkungan katanya 

"Hal ini tidak bisa untuk dibiarkan sebab kerusakan lingkungan akan berdampak besar pada masyarakat dan bisa saja akan mengakibatkan banjir "kata pria yang akrab di sapa Binggo

Dia juga menambahkan saat ini, CV. Tanggobu Jaya sedang melakukan penggalian tanah uruk timbunan di kawasan Desa Tanggobu, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

CV. Tanggobu Jaya melakukan kerja sama dengan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) yang tertuang dalam kontrak nomor: 001/OSS-TJ/III/2020. 

Aktivitas tersebut juga diduga belum mengantongi izin seperti IUP Produksi serta IPPKH sebagaimana amanat pemerintah yang tertuang dalam UU tentang Kehutanan No 41 Tahun 1999, ' tandas Binggo 

Laporan ; TIM/RED