Tebing Bendungan Ameroro di Konawe Ambruk, Kementerian Didesak Copot Ka Balai dan PPK
![Foto pertemuan antara PPK BWS dan massa aksi Foto pertemuan antara PPK BWS dan massa aksi](https://teropongsultra.com/img/post/original/2023-09-19_080247_FwdtkXhYMB.jpg)
KENDARI, (TEROPONGSULTRA) Konsorsium NGO dan Aktivis Konawe menggelar aksi demonstrasi di kantor Balai wilayah sungai IV Kendari Senin 18 September 2023
Aksi yang di gelar oleh konsorsium NGO dan Aktivis Konawe ini, buntut dari longsornya tebing bendungan Ameroro di kabupaten Konawe Sultra
Mereka mempertanyakan kinerja BWS IV Kendari, serta PT Hutama karya selalu kontraktor yang mengerjakan Proyek strategis Nasional bendungan Ameroro yang menelan anggaran 1,6 triliun
"Persoalan longsornya tebing akan kami laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebab kami duga ada kejanggalan dalam proses pekerjaan proyek tersebut," ujar orator aksi di kantor BWS IV Kendari
Tidak hanya itu, massa aksi juga mempertanyakan kinerja kepala Balai sungai IV Kendari serta pejabat pembuat komitmen (PPK) yang terkesan tidak melakukan monitoring
"Inikan aneh mereka sudah prediksi bakal terjadi longsor namun pekerjaan masih saja di lanjutkan tanpa memikirkan solusi," timpal dia
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa akibat longsornya tebing itu, tidak menutup kemungkinan nantinya bakal berimbas pada warga masyarakat setempat
"Siapa yang bisa menjamin jika kedepannya tidak akan terjadi longsor susulan sementara anggaran yang di gelontorkan sangat pantastis ," tegas dia
Ditempat yang sama, Ketua GSPI Sultra, Arjono, menolak penjelasan PPK Bendungan yang terkesan mencari pembenaran namun tidak ada langka mengantisipasi
"Jadi jawaban ibu iping, selaku PPK bendungan Ameroro buat kami,hanya sebuah pembenaran saja," kata dia kepada wartawan
Lanjut dia, mengatakan bawah dengar pendapat yang baru saja di laksanakan,itu hanya alasan dan pembenaran pihak BWS
Sehingga, pihaknya bakal mempersoalkan adanya longsor di proyek strategis nasional itu. ," kami akan tindak lanjuti persoalan ini ke aparat penegak hukum cetusnya
Arjono juga menambahkan agar pihak kementerian untuk segera mengganti kepala Balai serta PPK karena gagal dalam menjalankan tugasnya
Sementara itu PPK BWS bendungan 1 Iping mariandana mengatakan bahwa yang longsor itu adalah bukan bendungan akan tetapi tebing kiri spillway Bendungan saat melakukan pekerjaan
Hal tersebut kata dia terjadi karena kondisi geologi yang kurang baik di perparah arah kemiringan mengarah ke arah saluran peluncur sehingga cukup memberi tantangan saat kita melaksanakan konstruksi diarea tersebut
"Saat ini, sudah kami lakukan perbaikan diarea tersebu bahkan Tim komisi kemanan bendungan juga sudah turun untuk megecek," pungkas dia