× BerandaDaerahNasionalPolitikHukum kriminalInvestigasiSosial & Bisnis

Petani Mengeluh Pupuk Subsidi di Kolaka Utara Langka

Dok Istimewa Dok Istimewa

LASUSUA, (TEROPONGSULTRA) - Puluhan Petani Sawah di Kecamatan Wawo Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi 

Para petani dengan terpaksa harus beralih dan membeli pupuk non subsidi dengan harga mahal dan jumlah yang terbatas 

Salah satu anggota Kelompok Tani Marannu, Desa Rante Baru, Kecamatan Rante Angin, Munir mengemukakan, jatah pupuk subsidi yang harusnya mereka terimah dari pengecer tidak tersedia. Penyubur tanaman itu diduga telah dijual kembali di tempat lain. 

"Kosong. Katanya sudah dijual kembali. Kami sudah sampaikan jika pupuk itu hak kami karena didaftarkan atas nama kami," ungkap Munir kepada jurnalis TEROPONGSULTRA.com saat ditemui di sawahnya, Senin (27/2/2023).

Munir bilang para petani sawah yang ada di Kecamatan Wawo terpaksa menekan sang pengecer Hal itu dilakukan karena para anggota kelompok mengancam bakal mengadukan prihal kelangkaan pupuk bersubsidi ke pemerintah.

"Jatah pupuk itu kan terdaftar dan ditandatangani atas nama kami. Masa kita hanya dijadikan formalitas pengadaan tetapi untuk dijual ke orang lain," kesalnya.

Menurut Munir, untuk pupuk subsidi, pihaknya seharusnya mendapat jatah delapan sak yang terdiri masing-masing empat sak jenis urea dan phonska. Tanaman padinya seluas 36 are saat ini baru ditebar satu sak pupuk merek Pelangi harena harganya lebih mahal dan stok terbatas. 

"Sekarang petani di sini seharusnya melakukan pemupukan karena usia tanaman dua bulan. Teman-teman lain mengeluh karena mau memupuk tetapi pupuknya kosong," pungkasnya.

Sementara di tempat terpisah, petani sawah Desa Pumbolo, Kecamatan Wawo, Marsukma yang baru saja memanen padinya juga mengeluhkan soal kelangkaan pupuk 

"Susut tiga karung dari tahun lalu,susah pupuk karena tidak ada pengecer di sini dan harus beli di kecamatan lain itupun kalau tersedia," keluhnya sembari menjemur gabah.

Menurut, Marsukma akibat kelangkaan pupuk, ia terpaksa membeli pupuk di Kabupaten Kolaka dengan harga mulai Rp200.000-Rp250.000

"Kami terpaksa melakukan pemupukan hanya sekali yang harusnya berlangsung sebanyak tiga kali. Adapun soal pengairan, ketersediaan pestisida hama, itu tidak ada kendala dan saya harap pemerintah mendengar keluhan para petani, "pungkasnya

 

Laporan : Aldin 

Editor : Sky

 

loading...