Aktivitas Bongkar Muat BBM Dikeluhkan, Warga BTN Minta Polisi Tutup Penampungan
![Warga yang menolak adanya aktivitas bongkar muat BBM Warga yang menolak adanya aktivitas bongkar muat BBM](https://teropongsultra.com/img/post/original/2024-02-02_093738_u7xlEDo3Es.jpg)
KENDARI, (TEROPONGSULTRA) Beberapa Warga menolak keras hadirnya tempat Penampungan BBM di kompleks BTN Griya Citra lestari kelurahan lalodati kecamatan Puwatu kota Kendari
Pasalnya lokasi dimaksud diduga kuat tidak berizin serta ditengarai sebagai tempat penampungan Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari hasil mengantri di sejumlah SPBU yang ada di kota Kendari
Bahar, salah satu warga saat ditemui mengatakan semenjak hadirnya Penampungan BBM di Griya Citra lestari, Puluhan Mobil yang diduga menggunakan tangki rakitan keluar masuk BTN sehingga menimbulkan debu di jalan
"Kami tidak menginginkan adanya usaha penampungan BBM di kompleks ini. sebab imbas dari lalu-lalangnya kendaraan pengangkut BBM membuat debu berseliweran," ungkap dia
Tidak hanya Bahar, warga lainnya Yusri juga memberikan reaksi penolakan aktifitas bongkar muat BBM jenis solar di kompleks BTN Griya Citra
Dikatakan Yusri Aparat penegak hukum (Kepolisian) harus segera menutup lokasi penampungan dimaksud agar tidak menimbulkan gesekan antara pelaku usaha dan warga kompleks
"Polisi harus bertindak sebab imbas dari aktivitas bongkar muat BBM yang kami duga Ilegal kami yang rasakan," tegas dia
Senada dengan Yusri warga lainnya, Asrul juga menuturkan hal yang sama. menurut dia semenjak beraktivitas kurang lebih 7 bulan lalu, hanya dampak yang dirasakan oleh warga
"Aktivitas bongkar muat biasa sampai tengah malam hal ini tentu saja mengganggu waktu istirahat kami belum lagi, dampak debu yang timbul akibat lalu-lalangnya kendaraan yang memuat BBM," tandasnya
Sementara itu, ketua RT 003 lalodati ilham menuturkan pasca adanya aduan warga dirinya langsung berupaya melakukan komunikasi guna mengantisipasi persoalan warga dengan pelaku usaha
Bentuk komunikasi kata dia, yakni dengan berusaha mempertemukan antara kedua belah pihak.
Lebih lanjut dia menjelaskan terkait persoalan ini, Keluhan warga kalau musim panas itu debu sehingga dirinya menyarankan dilakukan penyiraman
"Sudah saya sampaikan ke pemilik usaha agar menyiram jalan minimal 2 kali sehari agar tidak berdebu. hanya saja proses penyiraman tidak berlanjut," kata dia melalui sambungan telpon Kamis 1 Januari 2024
Terpisah Pemilik usaha Deden saat di temui menyampaikan telah mengikuti arahan dari pak RT untuk melakukan penyiraman jalan
Namun demikian, lanjut Deden, masih ada warga yang tidak setuju jika intens dilakukan penyiraman sebab akan menimbulkan lumpur," pungkasnya