Klaim Punya Koneksi Dengan Petingi Golkar, ARF Optimis Bisa Dapat Rekomendasi
Ketgam: Calon Gubernur Sultra / foto WWA
Klaim Punya Koneksi Dengan Petingi Golkar, ARF Optimis Bisa Dapat Rekomendasi
KENDARI,(TEROPONGSULTRA.ID) - Perburuan Bakal Calon (Balon) Gunernur Sultra untuk mendapatkan rekomendasi Partai Politik (Parpol) yang akan digunakan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra tahun 2018 mendatang kian ketat.
Salah satu yang terus membangun komunikasi politik dengan sejumlah Parpol adalah Abdul Rahman Farizi atau akrab di sapa ARF.
Setelah resmi mendaftar di tiga Partai Politik, antara lain PDIP, Nasdem dan PKS, ARF kini coba membuka keran komunikasi politik dengan Partai Golkar.
Bermodal punya hubungan 'mesra' dengan petinggi Partai Golkar di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, ARF yakin bisa mendapat rekomendasi partai berlambang pohonh beringin ini.
"Secara komunikasi, saya punya komunikasi yang sangat baik dengan petinggi partai Golkar di DPP, apalagi saya pernah dipercayakan sebagai staf ahli Partai Golkar selama 6 tahun di Fraksi Golkar di DPP," kata ARF saat ditemui beberapa waktu lalu.
ARF juga mengatakan, peluang Golkar untuk mengusung non kader sangat terbuka luas, pasalanya saat ini Golkar baru memutuskan 5 Balon Gubernur di 5 provinsi yang resmi akan diusung Partai Golkar. Daerah itu antara lain Sulsel, NTB, Kaltim, Bali dan Jabar.
"Jadi belum diputuskanya siapa yang akan diusung Golkar di Sultra, menurut saya ini adalah peluang. Apalagi berkaca pada Pilkada di beberapa Provinsi, Golkar mengusung non kader," katanya.
Namun demikian, ARF mengaku masih terus menunggu, sebab sebelumnya DPD Golkar Sultra melalui Rapat Pimpinan Khusus (Rapinsus) DPD Golkar Sultra memutuskan Ridwan Bae sebagai calon tunggal.
"Saya sampai sekarang masih menunggu, menunggu dalam artian karena memang DPP Partai Golkar hingga sekarang belum menetapkan calonnya,"
ARF mengaku saat ini komunikasi dengan Ketua DPD Golkar Sultra, Ridwan Bae cukup bagus. Dia beberapa kali bertemu di Jakarta jauh sebelum sosialisasi Pilgub mulai dilakukan. Namun, selama sosialisasi jelang Pilgub ini dia belum pernah sekalipun bertemu dengan Ridwan.
"Dijakarta dulu sering ketemu, tapi setelah itu lama kami tidak ngobrol. Bukan soal Pilgubnya tapi lebih belum ada kesempatan kita berdua untuk ngobrol," imbuhnya.
Laporan : WAA
loading...
